Senin, 27 Oktober 2014

Mitos dan Kesalahpahaman dalam Seks

ZonaSeks - Meskipun sekarang pengetahuan kita tentang seksualitas semakin luas, namun fungsi-fungsi seksual kita tidaklah semakin baik. Itu karena banyak diantara kita yang masih mempercayai mitos-mitos dan salah dalam memahami beberapa konsepsi tentang seks.

Mitos dan Kesalahpahaman dalam Seks
Bukti-bukti yang mendukung tingkat validitas mitos-mitos sesungguhnya sangat lemah. Namun, kita begitu mudah percaya karena mitos-mitos itu nampaknya sangat masuk akal dan ilmiah.
Banyak mitos seks sebenarnya tidak berbahaya. Meskipun begitu, mereka yang begitu percaya akan mitos-mitos itu seringkali menggunakannya sebagai alasan untuk tidak mau mengubah kehidupan seksual mereka untuk menjadi lebih baik.
Sekarang mari kita kaji beberapa mitos dan kesalahpahaman tentang seks yang harus dihilangkan.

1. Aktivitas Seksual : 
Aktifitas seksual dianggap sebagai aktivitas yang dilakukan pria terhadap wanita. Pria diharapkan merangsang dan menyenangkan pasangannya dan membawa mereka mencapai klimaks melalui hubungan seksual.
Padahal:
Wanita juga mampu menikmati aktivitas seksual. Mereka dapat menerima dan memberi seks senikmat yang dirasakan oleh pasangannya. Dan sekali wanita belajar mengerjakan keduanya, (memberi dan menerima) aktivitas seks akan menjadi suatu pengalaman yang saling menggairahkan. Kenikmatan yang dirasakan oleh sau pihak akan membuat pasangnya mendapatkan kenikmatan yang lebih tinggi.
2. Teknik Bercinta
Kepuasan seks hanya bisa diperoleh dengan kemampuan teknik seks yang canggih.
Padahal:
Keterampilan seksual atau penguasaan teknik-teknik bercinta yang canggih tidak menjamin seseorang memiliki hubungan seksual yang memuaskan. Keintiman emosional dengan pasangan juga memegang peran yang tidak kalah pentingnya.
3. Umur
Keyakinan bahwa pria berada pada puncak kekuatan seksnya pada umur 18 tahun dan semakin menurun ketika mereka beranjak tua (diatas 18 tahun).
Padahal:
Orang yang tidak memiliki gangguan seksual dan kesehatan tubuh yang bagus, bisa menikmati kehidupan seksual dengan baik meskipun usianya sudah lebih dari 80 tahun. Ini berlaku bagi pria maupun wanita.
4. Inisiasi 
Sejak lama inisiatif seksual menjadi kewajiban khusus bagi pria. Wanita yang mengambil inisiatif lebih dulu dianggap menderita nimfomaniak dan mendapatkan reputasi yang jelek di mata masyarakat.
Terus, jika pria menolak diajak berhubungan maka reputasinya sebagai "pria sejati" akan terungkap. "Pria sejati" diharapkan akan selalu siap dan tidak menolak jika diajak berhubungan kapan saja dan di mana saja.
Konsep tersebut salah kaprah, dan dapat menimbulkan berbagai masalah baik bagi pria maupun bagi wanita itu sendiri karena mereka dihadapkan pada kondisi diluar kemampuannya. Secara umum, wanita bisa menolak berhubungan seksual jika dia merasa enggan untuk melakukannya, dan sebaliknya wanita juga bisa meminta jika hasrat seks sudah menggelora.

0 komentar:

Posting Komentar